KELOMPOK
3
1. Adam
Mauland Pradana (111.0001)
2. Andi
Fachrudi (111.0009)
3. Argita
Putri (111.0013)
4. Gusti
Ayu (111.0059)
5. Pepi
Umami (111.0099)
6. Ratih
Kurnia (111.0109)
7. Retno
Dwi Jayanti (111.0117)
DERMATITIS
DIAPERS
LATAR
BELAKANG
Tidak
hanya manusia dewasa saja yang seringkali mengalami gangguan kulit, hal
tersebut juga sering terjadi pada anak kita. Apalagi struktur kulit anak kita
tersebut masih belum sempurna tentunya hal tersebut semakin membuat anak kita
mengalami banyak sekali gangguan kesehatan yang terdapat pada kulitnya. Untuk
itu para orang tua harus mengetahui berbagai jenis penyakit yang seringkali
menyerang anak kita.
Sebagai
orang dewasa, ketika ada nyamuk saja yang menggigit kulit kita, rasanya sudah
tidak nyaman, dengan rasa gatal dan bentol yang menyiksa. Bayangkan apa rasanya
jika si bayi, yang struktur kulitnya belum sempurna, harus mengalami masalah
kulit. Wah, pasti amat tidak nyaman. Padahal, tanpa kita sadari, masalah pada
kulit pada bayi adalah kesalahan para orang yang mengurus si bayi. Bagi yang
memiliki bayi tentu anda tidak asing lagi dengan adanya bercak-bercak merah di
kulit daerah yang terpasang popok. Bercak ini timbul terutama bila popok tidak
diganti dalam waktu yang lama. Bercak ini dikenal sebagai diaper rash atau
dermatitis popok, dinamakan demikian karena penyakit ini biasanya terjadi
akibat penggunaan popok.
Dalam
perawatan kebersihan bayi dan balita, hingga saat ini memakaikan popok pad bayi
dab balita merupakan cara yang paling praktis, efektif, dan higienis, untuk
menampung urin dan feces agar tidak menyebar pada saat buang air kecil maupun
buang air besar. Namun sesungguhnya kulit bayi dan balita tidak siap intuk
mengatasi keadaan yang dapat timbul akibat kontak lama dengan urin dan feces
yang disebabkan ole pemakain popok.Walaupun berbagai usaha telah dilakukan
untuk mendapatkan popok yang ideal, eksim popok masih merupakan salah satu
maslah kulit yang terdapat pada bayi dan balita. Kurang lebih 50% bayi dan
balita yang menggunakan popok pernah menderita eksim popok. Untuk mencegah hal
tersebut, perlu diketahui bagaimana memilih popok yang baik, cara pemakaian
popok yang benar, dan cara perawatan kulit daerah popok.
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
RUAM POPOK (DIAPER RUSH)
Ruam
popok sering disebut juga dengan diaper rush atau diaper dermatitis. Ada
beberapa pengertian tentang ruam popok, yaitu:
1.
Inflamasi akut pada kulit yang
disebabkan secara langsung atau tidak langsung oleh pemakaian popok
2.
Merupakan dermatitis kontak iritan
karena bahan kimia yang terkandung dalam urine dan feces
3.
Akibat akhir karena kontak yang
terus-menerus dengan keadaan lingkungan yang tidak baik, sehingga
meyebabkan iritasi/ dermatitis pada daerah perinal
Diaper
rush (ruam popok) adanya keluhan bintik merah pada kelaimn dan bokong pada
bayi yang mengenakan pampers di sebut diakibatkan oleh gesekan-gesekan kulit
dengan pampers.
Salah
satu penyakit kulit yang kerap menimpa bayi dan balita adalah eksim popok
(diaper rush). Penyakit ini menurutnya, terutama disebabkan oleh belum
sempurnanya fungsi kulit bayi.
Ada
beberapa penyebeb ruam popok. Salah satunya yaitu kontak yang lama dan berulang
dengan bahan iritan, terutama urine dan faeces. Bahan kimia pencuci popok
seperti sabun, deterjen, pemutih, pelembut pakaian dan bahan kimia yang dipakai
oleh pabrik pembuat popok disposable juga dapat menyebabkan ruam popok Meskipun
urine dan faeces merupakan penyebab utama, kombinasi faktor lainnya juga
memberikan kontribusi terhadap terjadinya ruam popok.
Diaper
rash atau ruam popok timbul di kulit yang ditutupi popok. Ruam popok biasanya
mengenai bayi atau anak di bawah usia 2 tahun.Hampir semua bayi pernah
mengalami ruam popok, sekurang-kurangnya sekali dalam 3 tahun pertama
kehidupannya, dengan angka kejadian yang lebih tinggi pada usia 9 – 12 bulan.
Usia ini adalah dimana bayi mulai belajar duduk dan mulai makan makanan padat
sehingga tinjanya menjadi lebih asam.
Walaupun
dinamakan diaper rash, tetapi penyakit ini tidak hanya terjadi pada bayi yang
menggunakan popok tetapi juga pada semua kelompok usia yang menggunakan popok,
seperti pasien dengan inkontinensia.
Biasanya,
terjadi karena salah pemakaian popok. Popok memiliki batas kapasitas tampung
urin dan tinja. Jika kotoran sudah melebihi daya tampung, bisa jadi akan
kembali berkontak dengan kulit. Tak bisa diukur secara kasat mata, memang,
namun, sekarang sudah ada beberapa popok yang memiliki pengukur.Solusinya
memang butuh kejelian dari orang yang mengasuh anak. Setiap kali sudah mulai
terasa berat, atau sudah terasa agak berat, segera bersihkan dan keringkan
daerah kelamin si bayi, beri krim, dan ganti popoknya. Ruam popok paling sering
terjadi saat bayi tertidur di malam hari karena kadang orangtua jarang
memerhatikan popok si bayi di malam hari. Apa yang perlu di ketahui?
Penyebabnya
adalah popok yang telah terkotori oleh air kemih atau tinja bayi. Sebuah
perawatan sederhana adalah membiarkan bokong bayi terbuka agar kulitnya bisa
berkontak dengan udara.
Jamur
adalah penyebab umum dari ruam popok yang tiadak sembuh-sembuh dan memerlukan
obat khusus untuk perawatannya. Jika bayi anda mendapat anti biotik, resiko
terinfeksi jamur akan meningkat.
Celana
plastik atau ikatan yang kencang dari popok sekali pakai dapat memperparah
ruam.
Sebagian
besar bayi pernah mengalami ruam popok.
JENIS
DIAPER RUSH:
1.
Jenis rash popok terlazim berkaitan
dengan efek amonia pada kulit bayi yang halus. Amonia dihasilkan sewaktu urina
(air seni). Masih ada hubungannya dengan tinja, walaupun dalam waktu yang
singkat. Enzim yang terkandung dalam produksi sisa usus mempengaruhi urina,
sehingga terjadilah urina- suatu senyawa yang keras dan menyebabkan rash pada
kulit yang halus.
Rash
khas berwarna merah, bersisik malah mungkin disertai gelembung serta borok.
Mungkin anda dapat mencium bau amonia yang kuat sewaktu mengganti popok bayi
anda.
Dasar
pengobatannya adalah mencegah kontak antara urina dan tinja. Maka tukarlah
popok bayi anda secepat mungkin setelah ia kotor. Membiarkan bayi
menyepak-nyepak handuk dalam ruang yang hangat juga membantu penyembuhan kulit
yang basah di pantatnya. Pada rash popok yang parah dari jenis ini, jika bayi
dapat dirawat untuk waktu yang lama di dalam ruangan hangat tanpa popok, maka
rash akan hilang semuanya dengan cepat. Bilas popok kain handuk dengn cermat
untuk membuang sabunnya. (Popok Terry lebih disukai untuk penggunaan di waktu
malam. Yang sekali pakai akan basah kuyup sama sekali selama malam hari).
Setiap
pengganti popok, oleskan jeli petroleum halus atau cream seng dan minyak kastor
pada pantat bayi anda. Walaupun tidak langsung mengobati masalah ini, krim ini
akan melindungi kulitnya sampai tingkat tertentu dari efek amonia.
2.
Dermatitis seboreika menjadi sebab rash
popok terlazim berikutnya. Ia disebabkan oleh penyebab yang sama seperti topi
ayunan. Sehingga jika bayi anda menderita topi ayunan serta bercak merah dan
bersisik pada lipatan ketiak, leher dan sebagianya- perhatikan gejala serupa
dalam area popok.
Kembali,
krim seng dan minyak kastor bermanfaat dalam kasus ringan. Jika masalahnya
lebih parah, sedikit krim hidrokortison dari dokter akan cepat mengobati
masalah ini.
3.
Infeksi jamur yang menyebabkan thrush
menjadi penyebab rash popok lainnya. Biasanya ini timbul pertama kali di
sekeliling lubang dubur dan menyebar ke bokong. Ini timbul karena bayi sering
menderita infeksi thursh di dalam mulutnya di samping rash popoknya. Kemudian
infeksi melintasi saluran perncernaan dan mengenai kulit di sekeliling lubang
dubur.
Infeksi
ini merupakan rash merah padam dengan tepi berbatas tegas. Perlu pengobatan
dengan krim Nystatin untuk menyembuhkan keadaan ini. Infeksi thursh di dalam
mulut juga diobati dengan Nystatin tetapi dalam bentuk tetes.
4.
Akhirnya bokong yang lecet akut dapat
disebabkan oleh diare. Kulit disekeliling lubang dubur menjadi merah dan sakit,
karena efek tinja yang basah. Pengobatan harus ditunjukkan untuk diare. Untuk
mengobati rash yang menyertai, bokong perlu dianginkan dan dipoles krim yang
menyejukkan. Tak perlu menyalahkan diri sendiri jika bayi anda menderita rash
popok. Usahakan agar ia sebersih dan sekering mungkin sesuai kemampuan anda-
anginkan bokong sesering mungkin- berikan pengobatan yang tepat untuk
masing-masing jenis rash. Dengan cara itu anda telah melakukan yang terbaik untuk
bayi anda. Sering rash popok lebih menyakitkan sang ibu daripada bayi. Dan
setelah pemakaian popok dihentikan, rash akan menghilang.
PENYEBAB
Kulit
bayi tipis dari orang dewasa, sehingga zat-zat dari luar sangat mudah meresap
ke dalam kulit. Berfungsi sebagai pelindung. Kulit berperan sangat penting dan
memerlukan peralatan khusus. Perawatannya tergantung pada jenis kulitnya. Kulit
orang dewasa misalnya berbeda dari kulit anak-anak apalagi bayi.
Banyak
yang mengatakan bahwa kulit bayi sangat lembut dan halus. Memang benar demikian
friksi pada kulit bayi kerap terjadi. Di samping friksi antara kulit juga
terjadi antara kulit dengan produk-produk yang menempel pada tubuh bayi seperti
pakaian atau popok. Bila dalam keadaan lembab maka gesekan ini mengiritasi kulit
sehingga fungsi kulit sebagai pelindung tubuh menurun. Contoh turunnya fungsi
kulit bayi adalah bintil-bintil kemerah-merahan pada pipi atau dahi karena
keringat.
Penggunaan
popok kerap menimbulkan masalah kulit bayi, yaitu ruam popok (diaper ruish) pada
bayi atau anak yang mempunyai kulit sensitif. Iritasi bisa terjadi karena urin.
Penyebabnya Diaper rush antara lain:
a. Kebersihan
kulit yang tidak terjaga
b. Jarang
ganti popok setelah bayi/anak kencing,
c. Udara/suhu
lingkungan yang terlalu panas/lembab.
d. Akibat
menceret/ Diare sehingga menyebabkan iritasi kulit
e. Reaksi
kontak terhadap karet, plastik, deterjen.
f. Kulit
tidak kering benar (masih lembab atau basah)
g. Air
kencing berubah menjadi amonia.
h. Banyak
keringat pada lipatan kulit.
i.
Terlalu lama dibiarkan dengn popok yang
basah
j.
Kulit bayi masih peka sehingga mudah
iritasi
k. Popok
yang basah karena urin dan feses yang tidak segera diganti (enzim protease dan
lipase)
l.
Lebih parah pada bayi yang mengkonsumsi
susu formula (pada susu formula kandungan protein lebih tinggi sehingga kadar
amonia/urea lebih pekat)
m. Infeksi
jamur Candida albicans dan infeksi bakteri Staphylococcus menyebabkan perubahan
sistem imun
Tanda
dan Gejala
a. Iritasi
pada kulit yang terkena muncul sebagai crytaema
b. Crupsi
pada daerah kontak yang menonjol, seperti pantat, alat kemaluan, perut bawah
paha atas.
c. Keadaan
lebih parah terdapat : crythamatosa.
d. .Kulit
kemerahan dan lecet. Kulit pada lipatan kaki lecet dan berbau tajam.
e. Awal
ruam biasanya timbul di daerah kelamin, bukan di dubur.
f. Beruntutan
di daerah kelamin, pantat, dan pangkal paha.
g. Timbul
lepuh-lepuh di seluruh daerah popok.
h. Bila
penyakit telah berlangsung lebih dari 3 hari, daerah tersebut sering
terkolonisasi ( ditumbuhi) oleh jamur, terutama jenis Candida Albicans,
sehingga kelainan kulit bertambah merah dan basah
i.
Mudah terjadinya infeksi kuman, biasanya
staphylococcus aureus atau Sreptococcus beta hemolyticus sehingga kulit menjadi
lebih bengkak, serta di dapatkan nanah dan keropeng
j.
Bayi menjadi rewel karena rasa nyeri.
Dampak
bagi tingkah laku Anak:
a. rewel
karena gatal.
b. susah
tidur, gelisah.
c. garuk-garuk,
bisa sampai baret dan berdarah-darah kalo langsung digaruk ditempat yang ruam.
Bagi
Orang tua:
a. Gelisah,
tidak tenang, apalagi kalau sudah di treatment, tapi tidak sembuh-sembuh
sampai lama.
b. Ikut
sedih kalo anak lagi rewel karena gatel.
c. Semakin
khawatir kalau ruam sampai tergaruk, baret, dan berdarah
ASUHAN
ANAK DENGAN RUAM POPOK
A. PENGKAJIAN:
Diagnosis
biasanya ditegakkan berdasarkan riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan
terhadap ruam. Biasanya tidak diperlukan pemeriksaan laboratorium kecuali
dicurigai penyebabnya adalah infeksi jamur dan reaksi alergi.Pada kecurigaan
reaksi alergi diperlukan pemeriksaan kulit untuk menentukan agen penyebab
alergi.
1.
Umur. Ruam popok umumnya terjadi pada
anak yang berusia kurang dari 2 tahun. Setelah berumur 2 tahun ke atas, anak
jarang mengalamihal ini. Insiden terbanyakterjadi pada anak yang berusia 9-12 bulan.
2.
Pola kebersihan cenderung kurang,
terutama pada daerah perianal, bokong dan perut bagian bawah. Apabila selesai
BAB (Buang Air Besar- Berak)/ BAK (Buang Air Kecil- Kencing), daerah pantat
tidak dibersihkan dengan air sebelum diganti dengan popok yang bersih. Selain
itu, popok basah karena terkena urine/feses yang tidak segera diganti, bahkan
sampai kering kembali akan mempermudah terjadinyan ruam popok.
3.
Bayi sering menggunakan popok plastik
yang kedap air dan diposable, yang terbuat dari bahan sintetis, dalam waktu
lama.
4.
Perlu dikaji bagaimana cara ibu mencuci
pakaian dan popok. Apabila menggunakan popok (misalnya: pampers), harus diganti
setiap beberapa jam. Pencucian yang tidak bersih dapat menyebabkan terjadinya
ruam popok karena detergen tertinggal pada pakaian.
5.
Pada pemeriksaan daerah bokong terdapat
bintik-bintik kemerahan yang kadang-kadang berisi nanah. Demikian juga pada
daerah bawah perut.
6.
Anamnesa faktor alergi. Kemungkinan anak
sensitif terhadap detergen/ sabun cuci yang digunakan atau anak alergi terhadap
popok disposable.
B. DIAGNOSIS
MASALAH:
1. Ruam
pada pantat
2. Pola
kebersihan kurang
3. Kemungkinan
alergi pada detergen
C. PERENCANAAN/
INTERVENSI:
1.
Hindari penggunaan sabun yang berlebihan
untuk membersihkan daerah pantat/bokong. Sabun yang berlebihan dan keras
sifatnya dapat menyebabkan iritasi.
2.
Sebaiknya gunakan kapas dengan air
hangat atau kapas dengan minyak untuk Membersihkan bokong bayidengn lembut dan
menggunakan waslap dan mengeringkan bagian yang ada di antara lipatan-lipatan
secara seksama setiap kali mengganti popok
3.
Mengusap dari arah depan ke belakang
saat membersihkan bokong bayi, sehingga menjauhkan kotoran dari daerah kemaluan
serta menghindari infeksi.
4.
membersihkan daerah perianal segera
setelah BAB/BAK.
5.
Bila terdapat bintik kemerahan, berikan
krem atau salep, dan biarkan terbuka untuk beberapa saat. Oleskan salep zinc
oxide atau salep penahan antara kulit dan popok
6.
Sebisa mungikn, biarkan bayi tanpa
popok. Jika sudah parah
7.
Jika penyebabnya adalah infeksi jamur,
anda harus berkonsultasi dengan dokter tentang obat apa yang harus digunakan.
Bila radang masih berlanjut atau bertambah parah
a. Segera
bawa berobat ke dokter. Dokter akan memberikan krim atau salep yang mengandung
kortikosteroid untuk mengatasi radang. Obat tersebut biasanya dioleskan 2-3x
sehari sampai kemerahan pada kulit hilang. Jangan mengguanakan krim tersebut
secara terus menerus bila radang sudah teratasi karena dapat menimbulkan efek
samping, antara lain kulit menjadi tipis (atrofi).
b. Kemungkinan
juga telah terjadi infeksi sekunder oleh jamur atau kuman, sehingga diberikan
krim atau salep yang mengandung anti jamur atau anti bakteri. Gunakan obat
tersebut sesuai dengan petunjuk dokter.
8.
Jaga agar kulit tetap kering dengan
cara:
a. Apabila
menggunakan popok kain, perhatikan agar sirkulasi udara tetap terjaga.
b. Apabila
menggunakan popok disposable, pilihlah yang menggunakan bahan super absorbent
yaitu popok yang terbuat dari bahan yang mengandung gel penyerap. Gel ini
menyerap air secara kuat sehingga kulit tetap kering dan dapat mengontrol pH
urine/ feses
c. Hindari
penggunaan popok/ celana yang terbuat dari karet atau plastik.
d. Penggunaan
bedak talk dapat menjaga agar kulit tetap kering, tetapi sangat berbahaya jika
masuk ke dalam saluran napas dan dapat menyebabkan iritasi kulit perianal bial
tercampur dengan urine/ feses. Apabila ingin menggunakan bedak, gunakan bedak
yang terbuat dari serbuk jagung (corn starch), karena relatif lebih aman.
Tuangkan pada kasa/ tangan/ saput lalu taburkan pada bagian luar saja
e. Berikan
posisi yang selang-seling, terutama pada daerah pantat agar pantat tidak
tertekan dan memberikan kesempatan pada bagian tersebut untuk kontak dengan
udara.
f. Pakaian,
celana, atau popok yang kotor sebelum dicuci sebaiknya direndam dulu dalam air
yang dicampur acidum boricum, kemudian dibilas, lalu keringkan. Hindari
penggunaan detergen atau pengharum pakaian.
g. Jaga
kebersihan tubuh dan lingkungan secara umum.
Beberapa
cara untuk mengobati ruam popok adalah :
1.
Popok sebaiknya diganti lebih sering
dari biasanya.
2.
Kulit sebaiknya dibersihkan dengan sabun
khusus bayi kemudian dikeringkan.
3.
Kulit harus dijaga kebersihannya, tetapi
hindari menggosok-gosoknya, karena dapat menimbulkan iritasi yang lebih parah.
Setelah dibersihkan, biarkan kulit terbuka, dan tunda memasang popok selama
beberapa jam. .
4.
Beberapa makanan tertentu tampaknya
memperparah ruam. Hindari makanan tersebut sama ruam sembuh.
5.
Jika ruam disebabkan oleh dermatitis
kontak atau alergi (eksim), hentikan penggunaan sabun atau deterjen yang baru
yang mungkin menjadi penyebab ruam.
6.
Jika ruam disebabkan infeksi kandida,
perlu diberikan salep anti jamur yang dapat dibeli bebas.
7.
Salep steroid dapat digunakan pada ruam
yang disebabkan oleh alergi, atopi, atau seboroik, tapi jangan digunakan pada
ruam yang disebabkan oleh jamur.
8.
Seng oksidan biasanya juga efektif.
9.
Dengan cara menganginkan pantat bayi
lebih lama sebagai salah satu tindakan pencegahan.
10.
Popok harus sering diganti, mencegah
pemaparan kulit krim sena dan minyak kastol 0,5-1%.
11.
Gunakan sabun bila bayi buang air besar.
Setelah itu, keringkan kulit dengan handuk lembut, beri bedak dan popok bisa
pasang lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad,syaifuddin
ali.2008.15 Langkah Jitu Menjaga Kesehatan anak Sejak Bayi.Yogyakarta:Pelangi
Multi Akasara hal: 173
Eisenberg,
arlene dkk.1994.Bayi Pada Tahun pertama: apa yang Anda hadapi per bulan.Jakarta:
Arcan)hal:216
Fakulatas
kedokteran universitas indonesia.2002.Perawatan akulit Pada bayi Dan
Balita.Jakarta:FKUI hal 20
Fenwick,Elizabeth.1999.Merawat
Bayi.jakarta:Dian Rakyat)hal:16
Gilbert,Patricia.1995.Penyakit
Yang Lazim Pada Anak-anak.Arcan:Jakarta)hal:42
http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/03/05/masalah-masalah-yang-lazim-terjadi-pada-bayi-dan-anak/
http://mybabynmom.wordpress.com/2009/08/18/masalah-kulit-pada-bayi-dan-anak/iaper
rash
http://bayibalita.com/2010/10/penyebab-cara-mengatasi-ruam-popok/
Kelly,
Paula .2001.Bayi Anda Tahun Pertama.Jakarta:arcan. Halaman 171
Nursalam
dkk.2005.Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak.Jakarta:Salemba medika.hal:104